Nama : Diny Istyanto SN
NIM : 1110S0345
Jurusan : SI (Sistem Informasi)
Semester : VI (Enam)
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN FORMATIKA DAN
KOMPUTER
HIMSYA
SEMARANG
2013
Kata
Pengantar
Puji syukur saya panjatkan
kepada Alloh SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunianya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan tepat Waktu yang berjudul Manajemen Proyek
Makalah ini berisikan
tentang informasi pengertian Manajemen Proyek.
Diharapkan Makalah ini dapat membemberikan informasi kita semua tentang Manajemen
Proyek. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya
sampaikan terimakasih.
Penulis
(Diny Istyanto SN)
DAFTAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar isi.................................................................................................................. 3
Pendahuluan............................................................................................................. 4
1. Pengertian Manajemen proyek................................................................................ 4
2. Definisi proyek dan tujuan manajemen proyek....................................................... 5
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proyek......................................... 6
4. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan proyek ............................................ 8
5. Metodologi Manajemen Proyek ........................................................................... 10
6. Pengertian manajemen resiko................................................................................ 10
Kesimpulan............................................................................................................ 15
Pendahuluan
1. Pengertian Manajemen Proyek
Definisi dari manajemen proyek yaitu
penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan ketrampilan, cara teknis yang terbaik
dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu
dan keselamatan kerja. Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang baik
dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir
dari suatu proyek bisa tercapai. Yang perlu dikelola dalam area manajemen
proyek yaitu biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan,
resiko dan system informasi. Ada tiga garis besar untuk menciptakan
berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
- Perencanaan
Untuk mencapai tujuan, sebuah proyek perlu suatu
perencanaan yang matang. Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari
suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar
dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang
ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja. Perencanaan
proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area
manajemen proyek (biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya,
lingkungan, resiko dan sistem informasi.).
- Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat
memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi
sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan, material), durasi dan
progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek mengikuti
perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring dan
updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar
sesuai dengan tujuan proyek. Ada beberapa metode untuk mengelola penjadwalan
proyek, yaitu Kurva S (hanumm Curve), Barchart,
Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Network Planning
dan waktu dan durasi kegiatan. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana
semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada
dijalur yang diinginkan.
- Pengendalian Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek.
Tujuan utama dari utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat
terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu
optimasi kinerja biaya, waktu , mutu dan keselamatan kerja harus memiliki
kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian
yaitu berupa pengawasan, pemeriksaan, koreksi yang dilakukan selama proses
implementasi.
2.
DEFINISI PROYEK
Sebuah
Proyek Adalah :
Komplek, tidak rutin, usahanya dibatasi oleh
waktu, anggaran, sumber daya dan spesifikasi k inerja yang disign untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan
Tujuan
manajemen Proyek :
- tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan (Proyek-proyek yang berorientasi keuntungan terkait dengan perusahaan, jasa dan properti)
- bersifat sosial benefit. (Proyek-proyek yang bergerak pada sektor publik atau pemerintahan)
berdasarkan tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa manajer proyek harus
mempertimbangkan kapan proyek dimulai
dan kapan proyek dapat diakhiri dalam penjadwalan waktu yang tepat,
sehingga proyek akan mempunyai nilai tambah (value added) dan nilai guna (value
in use)
3.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PROYEK
- Misi Proyek
Berupa penentuan tujuan utama proyek
dan menentukan arahan serta aturan umum yang akan digunakan dalam
operasionalisasi proyek.
Tujuan :
Memberikan penjelasan kepada seluruh
tim anggota proyek yang terlibat dalam operasional proyek
- Dukungan Top Manajemen
Berupa kesediaan untuk menyediakan
sumber daya dan wewenang demi kesuksesan proyek, karena top manajemen berperan
sebagai tutor dan fasilitator dalam mengimplementasikan rencana terhadap tujuan
organisasi
Tujuan
Top manajemen mempunyai komitmen
terhadap kesuksesan proyek
- Rencana Proyek
Penjadwalan dan rencana kerja yang
berupa uraian rincian tentang spesifikasi keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan
serta rencana kerja rinci dari tahap ke tahap dalam operasional proyek
Tujuan
-
Untuk
menjamin proyek dapat terlaksana dengan
efektif
-
Sebagai alat
ukur kemajuan oparionalisasi proyek
-
Untuk
mengetahui unsur kelayakan secara teknis maupun ekonomis
- Konsultasi dengan pelanggan
Memberikan gambaran hasil yang dibutuhkan
oleh pelanggan yang akan menjadi pemakai hasil proyek
Tujuan
Untuk memberikan dukungan terhadap
pelaksanaan proyek
- Pelaksana
Merupakan suatu peran yang menentukan
keberhasilan suatu proyek
Tujuan
Untuk melakukan rekrutmen dan seleksi
tenaga kerja sesuai dengan keterampilan pelaksanaan proyek
- Tugas-tugas teknis
Ketersediaan peralatan, teknologi, dan
keahlian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek
Tujuan
-
Menyediakan
tenaga operasionalisasi proyek sesuai dengan kebutuhan
-
Memanfaatkan
peralatan teknologi dan keterampilan dalam menjalankan pekerjaan
- Kepercayaan Pelanggan
Merupakan kesediaan menerima terhadap
hasil kerja proyek
Tujuan
-
pelanggan
akan menerima hasil pekerjaan proyek
-
menjaga
tingkat intensitas hubungan pelaksana proyek dengan pemakai
- Pengawasan dan umpan balik
Merupakan pengawasan menyeluruh
terhadap seluruh aktifitas disetiap tahapan proyek dalam operasionalisasi
proyek
Tujuan
-
Sebagai
pembanding antara realisasi dengan rencana
-
Pemimpin
proyek agar memiliki kemampuan untuk mengantisipasi masalah
-
Untuk menjaga
penilaian pelaksanaan dan memastikan tidak ada satupun pekerjaan yang
tertinggal
- Komunikasi
Interaksi informasi dan data terkini
untuk seluruh pelaku dalam operasional proyek
Tujuan
-
Untuk
memfasilitasi masing-masing variabel
penentu kesuksesan proyek
-
Untuk
memberikan informasi yang terbaru antara pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek
- Pemecahan Masalah
Kemampuan untuk menangani keadaan
kritis yang tidak diharapkan
Tujuan
-
Agar mampu
mengendalikan jika terjadi penyimpangan dan yang direncanakan
-
Perlunya
mekanisme pemecahan masalah yang ditetapkan dalam rencana operasional proyek.
-
Untuk
mempermudah menejer proyek dalam mengatasi masalah dan mengatasi masalah
potensial yang timbul
4.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PROYEK
- Teknologi
Teknologi merupakan bagian dari proyek
yang mempunyai dampakbesar pada kesuksesan proyek
Teknologi yang digunakan manajemen
atau tim proyek antara lain :
a. Mengukur kemajuan proyek
b. Mempunyai ide-ide umum dari teknologi yang dapat
mewujudkan sesuatu yang diharapkan
c. Tidak menjadi halangan ketika langkah dan
perkembangannya lambat
- Organisasi
Faktor-faktor organisasional yang
berdampak pada kelangsungan hidup proyek
Faktor-faktor organisasional yang
dimaksud diantaranya adalah :
a.
Internal competition
Untuk memberikan motivasi tim proyek
dan juga sumber daya yang berkualitas
b.
Managemen support and the Company’s market
strategi
Berperan sebagai penyedia sumber daya,
pengarah pelaksanaan proyek dan fasilitator dalam mengimplementasikan tujuan
organisasi
- Kekuatan-kekuatan Pasar
Persaingan perusahaan di dalam pasar
berpengaruh kuat pada kelangsungan proyek baru maupun proyek yang adakan datang
- Perencanaan
Merupakan faktor penting dagi
kegagalan dan kesuksesan proyek
Kegunaan :
a. mengurangi resiko dan meningkatkan kualitas
b. sebagai dasar perencanaan dan pengoranisasian yang
lebih efektif dari pengalaman tim proyek
- Tim Proyek
Kemampuan tim dalam melaksanakan
kinerja dalam sebuah tim yang akan memiliki komitmen dan spesifikasi sesuai
dengan persyaratan yang diperlukan proyek
Tujuan :
a. Memberikan komitmen
b. Aantusias
c. Melakukan koordinasi
d. Menyelesaikan konplik yang timbul
- Faktor Ekonomi
Merupakan frekuensi perputaran
investasi yang dapat menunjukkan kesusesan dan kegagalan sebuah proyek
Tujuan :
a. agar proyek mampu mengembalikan invertasi dengan
cepat, sedang atau gagal
b. perusahaan membuat ukuran baku berkaitan dengan
kondisi financial (pendapatan)
c. melakukan evaluasi setiap akhir proyek
- Lain-lain
Faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh
terhadap kesuksesan dan kegagalan dalam sebuat proyek
Contoh :
a. peraturan pemerintah yang baru
b. masalah-masalah yang berkaitan dengan hak paten
kepemilikan
c. pengaruh lingkungan baru.
5.
METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK
Merupakan sebuah model untuk menjelaskan hubungan
antara faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan operasionalisasi proyek.
Kesuksesan proyek ini didukung dengan 3 variabel
yaitu :
- implementataion process
kesuksesan operasionalisasi proyek
diukur dengan menggunakan variabel
-
jadwal
-
anggaran
-
kepuasan
pelanggan
- perceived value of project
persepsi manfaat proyek diukur dengan
menggunakan variabel
-
pemecahan
masalah bagi pelanggan
-
peningkatan
pengambilan keputusan
-
pengaruh
positif
-
peningkatan
aktivitas
- client statisfaction
kepuasan pelangganm diukur dengan
variabel
-
pelaksanaan
proyek
-
penggunaan
oleh pelanggan
-
manfaat
pelanggan
DIAGRAM
METODE MANAJEMEN PROYEK
- Pengertian Manajemen Resiko
Definisi Manajemen resiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: P enilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul
oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,
kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain,
terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen
keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan risk manajemen melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan risk manajemen melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam menghadapi risiko, setiap
orang memiliki cara yang berbeda-beda. Ada beberapa cara pengelolaan risiko
yang
bisa kita gunakan untuk
mengendalikan tingkat risiko financial yang dihadapi, yaitu :
1.Menghindari Risiko (Avoiding Risk)
Cara pengelolaan risiko yang paling
mudah dilakukan adalah menghindari risiko sama sekali.
Contoh : untuk menghindari
risiko jatuh sakit, maka seseorang akan menjaga stamina tubuh dengan
mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, berolah raga secara teratur
dan tidak merokok serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
2. Mengendalikan Risiko (Controlling
Risk)
Kita dapat berusaha mengendalikan
risiko dengan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah
dan mengurangi risiko tersebut.
Contoh : untuk mengurangi risiko kecelakaan saat
membawa kendaraan, maka seseorang akan memastikan bahwa kondisi ban, rem,
kopling dan mesin dalam keadaan baik, memakai pengaman, berhati-hati
dan mematuhi rambu lalu lintas.
3. Menerima Risiko (Accepting Risk)
Secara sederhana menerima risiko
sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab financial atas risiko yang
terjadi tersebut.
Contoh 1 : seseorang tidak mengasuransikan rumahnya
terhadap risiko kebakaran, dan akan bersedia menanggung kerugian jika
terjadi risiko kebakaran terhadap rumahnya.
Contoh 2 : seseorang tidak mengasuransikan kendaraannya
terhadap risiko kecelakaan, dan akan bersedia menanggung kerugian jika
terjadi risiko kecelakaan terhadap kendaraannya.
Contoh 3 : seseorang tidak mengasuransikan jiwa &
raganya terhadap risiko kesehatan, dan akan bersedia
menanggung kerugian jika terjadi
risiko kesehatan terhadap jiwa & raganya.
4. Mengalihkan Resiko (Transfering
Risk)
Apabila seseorang mengalihkan risiko
ke pihak lain, maka ia mengalihkan tanggung jawab financial atas risiko
tersebut ke pihak lain, yang umumnya atas dasar pemberian imbalan. Cara
yang paling umum bagi seseorang, keluarga atau perusaaan untuk mengalihkan
risiko adalah dengan membeli pertanggungan asuransi.
Risiko kerugian financial tersebut:
dialihkan ke perusahaan asuransi, dan
apabila terjadi sesuatu kerugian yang spesifik, perusahaan asuransi
tersebut akan membayarkan sejumlah uang, asalkan perusahaan asuransi
tersebut telah menerima sejumlah uang, yang disebut sebagai premi.
Contoh managemen proyek & resiko:
1. Proyek Pembuatan Jalan Tol Proyek pembuatan jalan tol ini termasuk proyek yang besar. Proyek jalan tol ini dibuat untuk menanggulangi kemacetan walaupun sampai sekarang belum maksimal juga mengatasi kemacetan. Salah satu proyek pembuatan jalan tol yaitu jalan tol padaleunyi, jalan tol ini harus dibuat dengan perhitungan yang benar karena struktur tanah yang labil dan mudah longsor dan jalannya pun yang naik turun. Resiko proyek ini yaitu jika perhitungannya tidak benar atau tanah yang berada di bawahnya longsor akan terjadi amblesnya jalan tol tersebut dan mengakibatkan kecelakaan.
1. Proyek Pembuatan Jalan Tol Proyek pembuatan jalan tol ini termasuk proyek yang besar. Proyek jalan tol ini dibuat untuk menanggulangi kemacetan walaupun sampai sekarang belum maksimal juga mengatasi kemacetan. Salah satu proyek pembuatan jalan tol yaitu jalan tol padaleunyi, jalan tol ini harus dibuat dengan perhitungan yang benar karena struktur tanah yang labil dan mudah longsor dan jalannya pun yang naik turun. Resiko proyek ini yaitu jika perhitungannya tidak benar atau tanah yang berada di bawahnya longsor akan terjadi amblesnya jalan tol tersebut dan mengakibatkan kecelakaan.
2. Proyek Pembuatan Jembatan Proyek pembuatan jembatan ini termasuk proyek yang besar. Proyek pembuatan jembatan ini dibuat untuk menyebrangi kali atau sungai dan laut. Salah satu contohnya pembuatan jembatan Suramadu, jembatan ini adalah jembatan untuk menyebrangi laut dari Surabaya ke Madura maupun sebaliknya, jembatan ini harus dirancang dengan baik dan diperhitunkan dengan benar dan harus dengan bahan-bahan yang bagus dan juga harus dikerjakan dengan orang-orang terbaik. Resiko proyek ini adalah jika ada baut yang ilang atau bahan bahan yang tidak bagus maka jembatan akan rubuh
Kesimpulan
Kemajuan
dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa
aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, ekonomis, kecepatan,
ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam mengelola harapan
Manajemen suatu kegiatan baik investasi kecil maupun besar dalam skala
proyek memerlukan suatu metode yang sudah teruji, sumber daya yang berkualitas
dan penerapan ilmu pengetahuan yang tepat.
Ada tiga garis besar
yang dibahas untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
1. Perencanaan
2. Penjadwalan
3. Pengendalian
Proyek
Proyek
merupakan gabungan seperti sumber daya manusia, material, machine dan
modal/biaya dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai tujuan dalam
sasaran dan tujuan. Sifat dari suatu proyek adalah bersifat sementara dan dalam
kurun waktu yang dibatasi. Suatu proyek biasanya terjadi karena suatu keperluan
yang mendesak karena tuntutan pengembangan dari suatu lokasi tertentu.
Terimakasih sudah berbagi mengenai info manajemen proyek | salam kenal dan sukses selalu
ReplyDelete