Welcome

Welcome, thanks to look my blog

Thursday 20 February 2014

Ingin Kaya, Segeralah Menikah

Ingin Kaya, Segeralah Menikah

Pernikahan adalah sumber kekayaan. Yang dimaksud dengan kekayaan di sini, bisa dalam arti sesungguhnya, bisa juga berarti kekayaan jiwa. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat:

“Kekayaan sesungguhnya adalah kekayaan jiwa. Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seorang hamba, pasti Allah menciptakan kekayaan dalam jiwanya, menempatkan ketakwaan dalam hatinya. Dan apabila Allah menginginkan keburukan pada diri seseorang, pasti Allah akan menciptakan baying-bayang kemiskinan di depan matanya.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, 14: 101. Asal hadits ini ada dalam Al-Bukhari dan Muslim.]

Kekayaan materi pun sudah dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada orang-orang fakir yang berniat akan menikah, dalam firman-Nya:
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang wnaita. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [QS. An-Nuur: 32].

Dalam ayat tersebut, kata “yughnillahu” atau ja’alahumullahu ghaniyan menunjukkan bahwa Allah dengan segala kekuasaannya akan menjadikan mereka itu kaya dengan perkawinannya.

Mungkin ada pertanyaan, “Masa sih, dengan menikah dapat membuat orang menjadi kaya?” Jawaban yang simpel dan praktis adalah bahwa mayoritas orang yang kaya adalah orang yang telah menikah bukan yang masih bujang.

Itu kenyataan. Dan itu disebabkan karena orang yang masih bujang pada umumnya belum mampu mengelola keuangannya dengan baik meskipun ia berpenghasilan lumayan banyak, duitnya tersebut akan habis entah dibelanjakannya ke mana. Berbagai tuntutan gaya hidup liberal masa kini, kian membuat para pemuda menjadi sangat ceroboh dalam penggunaan uang.

Berbeda halnya dengan orang-orang yang telah menikah, karena orang yang telah menikah bisa jadi tanpa disadarinya, telah mendapat beberapa kelebihan sebagai hasil dari penyempurnaan ibadahnya dalam agama, meskipun keuangan kurang memadai, namun ia masih memiliki apa yang otomatis tidak dimiliki oleh orang yang masih bujang, yaitu istri dan anak. Menikah adalah separuh dari agama seorang Muslim.

Tidak heran, jika kita akan melihat lancarnya rizki kawan atau saudara yang telah menikah, apalagi setelah mereka mendapatkan anak.

Ibnu Mas’ud berkata, “Carilah kekayaan dengan menikah.”

Abu bakar Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu pernah berkata, “Taatlah perintah Allah untuk menikah, pasti Allah akan memenuhi janji-Nya kepada kalian untuk memberi kecukupan.”

Share

No comments:

Post a Comment